Ada sebuah kenangan pahit dan mengesankan yang terjadi pada saat saya masih duduk dibangku sekolah dasar (kadang jongkok, kadang duduk dimeja), ini merupakan aib yang berkisah tentang perbuatan keji seorang anak SD yang masih terlihat polos. Dulu... setelah sekian kali menonton tentang film-film yang berkisah tentang orang-orang yang bersahabat dengan hewan peliharaan, saya kemudian ikut terobsesi dengan hal tersebut, namun pertanyaan yang kemudian muncul adalah hewan apa yang bisa saya pelihara, anjing tidak mungkin, kucing ah,, kucing itu kadang memiliki tatapan menyakitkan (saat dia mengacuhkan kita), akhirnya setelah merenung beberapa malam dengan pikiran polos seorang anak SD tentang hewan apa yang bisa saya pelihara, hewan yang tidak memakan tempat dan terlalu banyak biaya, hewan yang makannya irit dan ekspresinya datar, akhirnya pilihan saya jatuh kepada burung, horeeee.... Burung, saya tunggu anda dijakarta, you are the next idol..... *tepuk tangan meriah
Namun, permasalahan kedua adalah, dimana saya mendapatkan seekor burung? Beli dipasar ? Minta ke Om? apa ngambil punya tetangga? ah... saya sadar sebagai seorang anak SD, saya tidak memiliki kekayaan lebih, mungkin hanya sisa 500 rupiah setiap harinya dari sisa jajan baslok (bakso dicolok) yang kala itu sangat populer dikalangan anak SD. Jadi apa solusinya? Ditambah hasil penelitian beberapa teman saya yang extreme, mereka menyimpulkan bahwa, burung akan menjadi peliharaan yang taat dan setia seperti anjing apabila ia dipelihara sejak lahir dalam artian kita menjadi pengganti dari sang induk asli.
Dari hasil penelitian tersebut akhirnya saya terpaksa harus melakukan penculikan terhadap seekor anak burung yang belum lama lahir, anak burung yang belum terlalu "akrab" dengan induknya, keji memang, tapi obsesi saya untuk memiliki hewan peliharaan saat itu sangatlah besar dan siap melakukan hal sekeji apapun *plak
Setelah matang dengan visi dan misi yang saya bangun, akhirnya saya masuk ke tahap eksekusi, ya... sekarang saatnya seorang anak SD beraksi, melakukan penculikan terkeji yang tercantum dalam sejarah. Tunggu.... sepertinya saya melupakan sesuatu hal yang penting. Emm.. d*amn ya... tempat,, kyaaaaaaaa..... dimana tempat penculikannyaaaaaaa... kemana saya harus melakukan penculikan keji itu *merenung lagi....
Akhirnya, setelah merenung dan menghela napas beberapa saat, anak SD dengan tujuan keji itu mendapatkan pencerahan... "hutan" ya... hutan, tempat burung-burung berasal, tempat dimana kehidupan bermula, OK... come on, mari kita let's go, sekarang kita menuju hutan, melakukan pencarian, melakukan ekspedisi yang sangat ekstreme bagi seorang anak SD...
Beberapa Hari Kemudian ...
*bersambung
*bersambung
0 comments:
Posting Komentar