Dulu,, dengan kata lain sudah cukup lama, saya pernah menonton sebuah film terbaiknya Ghibli, film ini berjudul "Grave of Fireflies" menceritakan kisah tentang dua orang adik kakak pada masa-masa perang dijepang. Kisahnya sendiri benar-benar menusuk hati, mungkin bagi anda yang terkenal boros air mata perlu persediaan tisu yang cukup saat menonton film ini, terlepas apakah film ini fiktik atau nyata, saya akan membahas beberapa pandangan saya terhadap diri sendiri setelah menonton film tersebut, jadi saya tak akan mereview atau mengomentari film tersebut *plak. Beberapa hal yang saya dapat dari film tersebut adalah kenyataan bahwa pada masa perang, dimanapun itu, dijepang, eropa bahkan di Indonesia sendiri, pasti menuntut semua orang bahkan anak kecil untuk jauh lebih dewasa dari usianya, anak-anak yang tergolong beliapun harus rela kehilangan sesuatu yang terpenting dalam hidupnya, menerima tanggung jawab yang sangat besar diusianya yang muda serta mengorbankan apapun untuk bertahan. Kepedihan saat masa-masa perang tentu tidak dapat digambarkan melalui tulisan ataupun film, namun hal tersebut membantu kita mensyukuri apa yang ada sekarang ini. Apakah kita pernah bersyukur karena dilahirkan dimasa damai? apakah kita pernah bersyukur karena sesuatu yang penting dari kita tidak direnggut secara paksa? Harusnya iya... Nah, dalam adegan akhir dari film "Grave of Fireflies" kita bisa melihat kedua adik kakak yang sempat bertahan dari kerasnya hidup dimasa perang dapat "bersama kembali" daam bentuk yang lain (roh), setelah sebelumnya diceritakan bahwa adik kakak tersebut meninggal dalam keadaan yang sangat memprihatinkan. Mereka akhirnya bertemu dengan pakaian yang rapi, si kakak duduk pada sebuah bangku panjang yang dibawahnya ditumbuhi rumput-rumput yang tinggi, si adik asyik bermain, lalu si kakak mengeluarkan permen dalam kaleng dan memberikannya pada si adik, kemudian nampaklah pemandangan yang dipenuhi dengan sinar lampu -lampu kota yang membuat kehidupan dimalam hari begitu megah, pemandangan kota tokyo mungkin.
Pernahkah anda membayangkan jika hal itu benar-benar terjadi, arwah-arwah para pendahulu yang melihat keadaan kita saat ini? apakah mereka senang? apakah mereka sedih? Bagaimana jika yang melihat adalah mereka yang menjadi pahlawan kemerdekaan? apakah mereka senang dengan keadaan kita saat ini? Apapun itu, kita sepatutnya mensyukuri hasil perjuangan para pendahulu kita yang pedih, dan membuat apa yang ditinggalkannya menjadi lebih baik :).
Ya.. sekian untuk malam :D
0 comments:
Posting Komentar